Ada sebuah cerita, seorang anak
yang sekarang dia sudah remaja. Ketika tulisan ini ada, umurnya menginjak 19
tahun 4 bulan lebih sedikit. Dari kecil seringkali dia diam di pojokan, bisa di
pojokan ruang tamu, pojokan kamar, pojokan kasur, pojokan dapur, pojokan
sekolah juga sering. ‘Pojokan’ seolah menjadi tempat yang nyaman dan asyik
baginya, bagian paling baik dari sebuah pojokan menurut anak tersebut adalah, pojokan
terasa aman dan hangat. Walaupun ya, tidak sekali dua kali sebuah pojokan
malah menakuti dia, suka tiba-tiba muncul jin tomang, atau mendadak ada kuntilanak
alay yang mencolek-colek dia. Mungkin benar kata orang tua, hantu menyukai
pojokan ruang.
Tau tidak, anak ini dari kecil
bahkan sebelum masuk SD, tidak pernah suka memakai rok. Bapaknya dia sampai
jengkel, masa anak perempuannya tidak kelihatan perempuan sama sekali sih.
Sebab apa si anak ini tidak suka memakai rok? Sebab, dia adalah perempuan
satu-satunya diantara saudaranya yang kesemuanya laki-laki. Boneka macam
berbi-berbian tidak punya karena tak pernah minta. Bando, pita, jepit rambut
apalagi, uhh, rambut mau disisir ibunya saja dia lari. Adalah suatu keajaiban
ketika anak tersebut mau mengenakan rok ketika pengambilan foto keluarga. Waw,
dia luluh juga setelah di rayu ibunya.