Catatan Kecil Menuju 2021

12/01/2020 07:35:00 PM

 

2020 dapat apa? Ngapain aja?

 2020 ini kalau bagiku adalah tahun tergabut sepanjang 22 tahun hidupku, bagi beberapa orang di luar sana mungkin juga begitu.

 Bulan Maret kira-kira, virus bernama COVID-19 masuk ke Indonesia, virus ini sebenarnya sudah ada sejak bulan Agustus di China mula-mula. Pelan tapi pasti, virus ini menyebar ke seleuruh dunia.

 Asli, hampir seluruh Negara di dunia dimasuki oleh COVID-19. Dampaknya luar biasa, tidak hanya penyakit saja, ekonomi, sosial dan psikologi banyak manusia jadi terdampak akibat hal ini.

 Aku misalnya, sejak awal tahun sebenarnya aku magang di sebuah start up yang bertempak di Innovative Academy (IA) UGM. Harusnya kalau tidak corona, start up itu mungkin sudah berkembang dengan ya lumayan baiklah. Maret, tiba-tiba aku harus diam di rumah, pulang kampung selama berbulan-bulan. Kota Jogja mendadak sangat sepi karena ditinggalkan banyak anak rantau, kebanyakan mahasiswa memutuskan pulang kampung. Beberapa kantor bahkan ada yang tutup, gulung tikar, pegawainya mau tidak mau ya kehilangan pekerjaan. Anak luar Jogja tidak sedikit yang juga akhirnya memutuskan pulang ke kampung halaman karena hal ini.

 Semua hal menjadi serba online, kuliah online, sekolah online, segala pelayanan publik juga dialihkan ke online. Pokoknya interaksi antara manusia diminimalisir agar tidak terjadi kontak fisik.

 Masih soal aku, start up tersebut kemudian bubar. Tapi, sebelum benar-benar bubar, CBO start up tersebut dilalahnya membuat sebuah usaha baru di bidang digital juga, pokoknya yang online-online begitulah. Aku dan salah satu anak magang di rekrut untuk gabung di projek tersebut, jadilah sampai sekarang hampir setahun aku berpartisipasi dalam projek tersebut.

 Rasanya HAMPA, bagiku! Serius! Meskipun aku bekerja dan keuangan jadi lumayan lancar. Ternyata uang bukanlah satu-satunya hal yang membuatku bahagia. Apalagi dalang idolaku Ki Seno Nugroho meninggal di usia muda, padahal baru 1,5 tahun terakhir aku suka nonton wayangannya Ki Seno.

 Aku menjadi demikian kesepian satu tahun terakhir. COVID-19 membuatku kehilangan banyak teman karena mereka banyak yang pulang kampung. Kehilangan rasa hampir di segala hal. Bahkan sudah satu bulan ini aku sama sekali tidak bertemu dan menghubungi orang lain (selain orang-orang dalam pekerjaan). Sedemikian hampa dan mati rasa hatiku ini di tahun 2020.

 Semuanya terada berjalan sangat cepat dan ya terlalu cepat. Di tahun 2020 aku jatuh cinta dan menjalin hubungan dengan seseorang setelah 2 tahun tidak menjalani hubungan semacam itu, tapi 3-4 bulan kemudian, hubungan kami berakhir. Rasanya tidak enak, tapi dari hal itu aku belajar banyak.

 Di tahun 2020 aku juga mulai merancang ulang soal finansialku. Aku membuat skema investasi yang semoga aku bisa konsisten menabung disana. Aku membeli reksadana dan emas, meskipun menyisihkan sedikit-sedikit tiap bulannya, tapi aku mencoba melakukan hal it uterus menerus untuk masa depanku (yang masih belum aku tau arahnya ini).

 

Di tahun 2020, pertama kalinya aku traktir ibuku makan di restoran, bersama kakak dan adik keponakanku. Ibu terlihat senang namun juga bingung karena memang baru pertama kali itu makan di restoran sebenar-benarnya restoran. Kakakku juga tampaknya senang, hari itu kami berempat berangkat naik mobil untuk mengantar ibu belanja, kemudian pulangnya mampir ke ‘Omah Cabe’ namanya. Semoga aku bisa sering-sering ajak ibu makan di luar, agar ibu tidak stress dan bahagia.

 Tahun 2020 juga merupakan tahun kelulusanku. Finally, aku lulus, cumlaude IPK 3,54 haha !!!

 Lega rasanya satu beban hidup berkurang, tapi jujur sebagai fresh graduate (meskipun aku sudah bekerja sejak semester 5), aku agak merasa kehilangan arah dan merasa “HABIS LULUS NGAPAIN YAA????”, tapi tidak apa-apa, perasaan itu aku nikmati dan aku jalani sebaik-baiknya.

 Sempat memulai bisnis kecil-kecilan, tapi belum ada hasilnya. Oh iya, aku sudah mendaftar kursus web design untuk bulan Januari, daftarnya waktu habis terima gaji kemarin haha. Aku seniat itu agar tidak gabut dan ada ilmu baru yang masuk.

 Desember ini, tanggal 12 besok ibuku berumur tepat 50 tahun.

 50 tahun bukan umur yang pendek, memikirkan hal itu kemarin sempat membuat aku sedih. Ternyata ibuku semakin menua, aku sudah 22, kakakku 28, adikku 20 dan bapakku 53 tahun. Semoga kami semua bahagia, harapanku agar aku bisa mati lebih dulu sebelum itu.

Kalau aku mati duluan, yang menghibur dan menemani ibu kan banyak. Tapi kalau ibu meninggal duluan, aku akan sangat kesepian dan sedih. Tidak aka nada yang menemani aku.

 Sisa 30 hari di 2020, aku memutuskan mengisi minggu pertama dengan pulang ke rumah, bekerja dari rumah (karena memang pekerjaanku ini bisa dikerjakan dimana saja sebenarnya, masuk kantor Cuma 3 hari dalam seminggu), nanti seminggu terakhir sebelum masuk 2021 aku paling juga pulang lagi. Melewatkan malam tahun baru di rumah, aku tidak terlalu suka hingar binger sesungguhnya. Selama 5 tahun di Jogja, aku lihat kembang api hanya sekali saja, waktu seorang teman sedang dirawat di rumah sakit daerah UGM. Dari rumah sakit, aku dan teman-temanku berjalan ke bundaran UGM ramai-ramai, sambil memainkan gitar, suasananya sangat menyenangkan. Semoga aku bisa mengulang momen itu dengan orang-orang baru yang menyayangiku kelak.

 Untuk tahun depan, semoga keuanganku lebih baik. Semoga aku bisa menguasai web design dan mendapatkan projek kecil-kecilan dari hal itu. Semoga tempatku bekerja sekarang jadi makin besar dan berkembang. Semoga aku bisa memberi lebih banyak lagi kepada orang lain tanpa merasa kekurangan. Semoga bapak dan ibuku sehat selalu. Semoga aku menemukan kebahagiaan baru di tahun 2021.

 SEKIAN, Aku sangat senang dengan kehidupanku, aku mensyukurinya selalu.

 Alhamdulillah.


 Yogyakarta, 1 Desember 2020

You Might Also Like

0 komentar

Tersenyumlah!

Popular Posts