Ideal Lulus Itu Begini (?)

7/10/2019 10:21:00 AM


Ada dua kemungkinan ketika manusia hampir mencapai ujung dari sesuatu. Kemungkinan yang pertama adalah sangat antusias dan bersemangat atau yang kedua bosan dan kebingungan. Ada dua tipe mahasiswa tingkat akhir yang sudah tidak ada SKS lain selain skripsi yang mau tidak mau harus digarap sampai selesai, yang pertama sangat bersemangat ingin segera menyelesaikan pendidikan, melanjutkan kehidupan entah itu bekerja, berkeluarga atau mungkin kuliah lagi. Tipe kedua adalah mahasiswa yang bosan dan kebingungan, dari kebosanan itu kemudian muncul sebuah sentakan, kira-kira bunyinya seperti ini, aku sebenernya kuliah ini ngapain sih? Setelah lulus selanjutnya apa? Terdengar putus asa ya?

Tapi sebenarnya tidak seputus asa itu, pertanyaan itu kemudian memunculkan gerak untuk mencari tau lebih dalam soal pendidikan. Apa sih gunanya sekolah? Banyak orang tua yang bilang ke anaknya, kuliah jurusan A supaya gampang dapat kerja, kuliah jurusan B yang udah pasti dapat kerjaan di NANANINA, mau jadi apa kalau kuliah di C itu? Dan lain-lain sebagainya. Sampai sejauh ini, aku menyadari bahwa tujuan dari sebuah pendidikan di lingkunganku itu ada dua.
1.                   Untuk belajar hal-hal yang akan nantinya akan menghidupi diri sendiri (dan syukur-syukur orang lain) secara lahir (untuk bekerja)
2.                   Untuk memuaskan keingintahuan, mengembangkan pengetahuan, menghidupi bathin (manusia dasarnya kan memang ingin tau dan mencari tau).
Kebanyakan yang pertama memang, di lingkungan keluargaku pun begitu. Seolah-olah ketakutan dengan masa mendatang yang akan suram bila tidak memiliki materi berlimpah. Soal otak, tidak apa sedang-sedang saja.
Tidak ada salahnya juga sih, tujuan kuliah entah itu untuk belajar maupun untuk cepat-cepat bekerja setelah lulus itu kembali pada pribadi masing-masing orang. Semakin bertambah umur pastinya kita akan semakin paham apa sih sebenarnya yang paling kita butuhkan (bukan yang paling kita inginkan tapi sebenarnya tidak butuh). Terkadang kita memang harus menelan ketidak enakan demi hal-hal yang kita butuhkan, bukan?
Kebosanan akan tugas akhir bernama skripsi membuatku berpikir demikian, untungnya ibuku sudah berubah mindset-nya, ibu bilang begini “Pelan-pelan aja garap skripsinya, jangan buru-buru, belajar yang ikhlas, jangan kepikir kuliah buat cari kerja,” bener juga sih, akhirnya hal ini melekat kuat di kepala dan dadaku bahwa 'belajar itu bukan untuk cari kerjaan pada akhirnya'.
Tapi bukan berarti bermalas-malasan dan menelantarkan skripsi begitu saja. Antara tidak peduli dengan pelan-pelan itu jauh berbeda. Yang penting tau diri saja kalau kemampuan orang tua itu terbatas dalam hal waktu dan juga finansial. Mau lulus kapan, mau menuntaskan atau tidak, mau bagaimana setelah lulus kelak, terserah masing-masing pribadi. Penting adalah, bisa bertanggung jawab dengan pilihan yang dipilih atau kadung dijalani. Aye-aye.


You Might Also Like

1 komentar

  1. Aku setuju bang, selama di semester akhir ini, bingung mau mau dikemanakan diri ini.

    ReplyDelete

Tersenyumlah!

Popular Posts