Motivasi Diri Sendiri
6/29/2019 03:14:00 PM
Ada banyak banget hal-hal lucu
yang kejadian sama aku belakangan ini. Hal-hal itu jadi bikin aku semakin punya
motivasi. Sempet mikir dan bingung, kok bisa
sih hal-hal dari A, B, C dan seterusnya itu datengnya berbarengan. Yang sedih
tapi lucu ada, yang lucu tapi konyol juga ada, yang lucu dan menyedihkan juga
ada. Pokonya semuanya lucu deh karena seumur 21 tahun aku hidup, baru kali ini
hal-hal itu datang bareng-bareng.
Mulai dari penghasilanku sebagai
freelancer yang anljog parah, judul penelitian skripsi yang harus ganti
(alhamdulillahnya masih proposal sih), skincare yang pada abis, HP yang
mendadak rusak, temen-temen yang halu dan masih banyak lagi pokoknya deh.
Dari sekian
banyak hal-hal itu, yang paling menyedihkan ya soal keuangan pribadi sama
skripsi itu. Dua-duanya menyangkut masa depan soalnya. Memperpanjang masa studi
itu artinya juga memperpanjang beban finansialku selama di Jogja. Di semester 8
aku udah cuti, selama hampir satu semester itu (6 bulan), mak bapakku hampir
sama sekali nggak ngirim uang (Pas kehabisan banget baru mereka kirim, itu pun
syedikitt sekali), malahan aku yang kadangkala kirim uang ke mereka. Soal Skripsi,
meski aku santai dan tidak dituntut untuk cepat lulus, tetep aja ini nambah
beban pikiran. Lagi-lagi semua beban harus dijadikan sebagai motivasi, kata motivator siapa gitu, lupalah.
Alangkah banyaknya waktu yang
terbuang sia-sia Cuma buat mikirin skripsi, MIKIRIN DOANK, ga ada ACTION. Aku
pasrah sih kalau soal skripsi ini, tapi aku tetep berusaha kok.
Ini bukan sebuah keluhan. Belakangan
ini aku jarang banget ngeluh ke orang-orang sekitar, aku juga jarang ngeluh ke
diri sendiri. Ini sebuah perubahan positif sih menurutku, aku jadi gag gampang
ngedown karena hal-hal kecil pada akhirnya.
Hal-hal atau orang yang nggak
penting dipikir belakangan aja pokoknya, ini sebuah prinsip dan motivasi hidup sih, dan cukup berhasil di hidupku.
Meskipun pada banyak hal aku harus sendirian, tapi bukannya pada suatu saat
nanti kita bakal menghadapi kondisi seperti itu. Tak ada satu orangpun bahkan
orang terdekat kita yang bisa bantu. Untuk saat ini aku masih beruntung karena
bisa cerita banyak hal ke ibuku lewat telfon. Ibuku, dia penenang yang baik
dalam segala macam kondisi yang aku alami.
Banyak sekali hal yang ingin aku
ceritakan pada seseorang, namun belakangan aku lebih senang untuk memendamnya
sendiri. Menceritakan cerita itu pada diri sendiri dan pada Tuhan. Kata kunci
yang aku pegang sekarang adalah percaya diri saja. Sudah.
0 komentar
Tersenyumlah!