Tentang Menyayangi Diri Sendiri

4/11/2019 03:12:00 PM

Yogyakarta, 11 April 2019


“Re, Aku dulunya terlalu sering merasa tidak enak pada orang lain. Sekarang ya masih, tapi tidak sesering dulu. Aku jadi pemilih mana orang yang pantas untuk dirasai dan mana yang tidak. Sekarang pikirku begini, masa aku harus minta maaf pada seseorang atas kesalahan yang tidak aku lakukan.
Misalnya, ketika seseorang yang suka dengan kita namun kita tidak bisa memenuhi harapan dan ekspektasi dari seseorang itu. Dalam artian, kita tidak bisa memiliki rasa suka yang sama seperti yang dia rasakan, dia kemudian sakit hati. Otomatis kita pasti ada perasaan tidak enak bukan? Lalu kita meminta maaf dan merasa bersalah setelahnya. Padahal normalnya, bersalah dulu baru minta maaf.
Ya memang meminta maaf itu tidak harus ketika kita bersalah (kata kakakku sih begitu). Tapi apakah tidak lucu ketika seseorang terluka bukan hasil dari perbuatan kita, merasa sakit hati dan kemudian benci terhadap diri kita, padahal itu juga di luar kendali kita. Lalu kita meminta maaf dan menghasilkan rasa bersalah, rasa tidak enak yang mengganggu sekali.
Lucu tidak?? Itu baru contoh kecil sih, contoh besarnya sadar tidak sadar pasti sering kita alami juga dikehidupan masing-masing.
Melelahkan, tapi itu sudah kebiasaan.

Aku mencoba untuk sedikit bergeser dari kebiasaan yang melelahkan itu. Aku mencoba untuk ber-Bodo Amat-Ria dengan segala hal yang sekiranya tidak penting. Aku berhenti mengontak orang-orang yang menurutku mereka ada ketika aku senang dan ketika aku susah mereka hilang, aku berusaha untuk berhenti bergantung dari siapapun. Mengabaikan sementara perasaan dari orang-orang disekitar (namun mengenai kemanusiaan, aku tetap masih merasakan. Entah mengapa, melihat orang nampak sedih di jalan, aku bisa jadi kepikiran sepanjang malam. Melihat orang meminta-minta, orang berjualan koran dan anak kecil yang mengamen di jalanan, aku merasa sedih dan sulit beralih dari memikirkan itu semua). Maksudku, yang aku abaikan lebih kepada yang berkaitan dengan aku sendiri.

Baca Juga : Mencari Jovi Mencari Jati

Ketika aku mengabaikan pendapat orang, aku mengabaikan rasa tidak enak yang tidak perlu, aku fokus pada apa yang aku kerjakan dan pada orang yang memang butuh aku pedulikan, aku merasa lebih bahagia.
Kadang menjadi egois dan bodo amat itu perlu, tapi tau porsi dan kondisi. Jika menyangkut hal besar, orang banyak dan memang penting, ke-bodo amat-an itu tentu tidak harus terlalu banyak diterapkan.
Aku lebih ke mencintai diriku sendiri dan fokus pada apa yang aku kerjakan. Hal yang aku kerjakan sekarang tentunya adalah hal yang aku sukai bukan, meskipun pada akhirnya aku akan bosan dan melakukan kesukaan-kesukaan yang lain lagi. Aku berusaha hadir dan utuh untuk mendengarkan aku, isi hatiku.
Orang lain mungkin tidak akan mengerti, menganggapku sebagai manusia apatis. Ya terserah, yang penting aku sembuh dulu dari berbagai macam racun sosial yang ada di dalam tubuhku kan? Mencintai diri sendiri itu perlu, sangat perlu malah. Aku pernah ada di titik melakukan segalanya untuk orang lain yang aku sayang pada waktu itu, namun pada akhirnya aku hanya dimanfaatkan. Kalau ditanya bagaimana rasanya, aku tidak sakit hati, aku hanya lelah dan ingin menepi.
Setelahnya aku tersadar, aku harus lebih menyayangi diriku sendiri dulu.
Ada permasalahan lagi ketika aku sudah nyaman sendiri dengan diriku sendiri. Suatu hari, seorang laki-laki membuatku jatuh hati, sedikit sih, paling aku 30% jatuh hati dengan dia. Aku berusaha membuka hati, dia bilang dia akan menunggu. Tapi, ketika sudah mencapai 30% itu, si laki-laki itu menyerah dan aku ditinggalkan.
Hahaha...
Aku tidak merasa ditinggalkan sebenarnya, toh aku tidak pernah memiliki dan aku tidak kehilangan apa pun bukan? Dia malah sakit hati, sampai saat ini selalu mengungkit perasaanya di story. Aku sebagai manusia berhati tentu saja sempat merasa bersalah tho. Rasanya sangat tidak enak, setelah sekian lama tidak (hampir) jatuh hati pada seseorang. Aku kira aku cukup meminta maaf dua kali pada orang itu. Selebihnya, dia mau terus tenggelam dalam rasa sakitnya ya terserah dia.
Ah sudahlah, aku ingin terus menyayangi diriku sendiri dan menyayangi orang lain dengan caraku."


Teman berceritamu, Jovi


You Might Also Like

1 komentar

  1. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif :
    dewa-lotto.name
    dewa-lotto.com

    ReplyDelete

Tersenyumlah!

Popular Posts