Cerita Naksir Jovi
4/21/2019 08:02:00 AM
“Namanya Adit, tiba-tiba aku
naksir dia” Kata Jovi padaku.
Heran aku kenapa Jovi bilang dia
naksir seseorang. Seseorang yang baru dia lihat dan tidak dia kenal selain nama
dan wajahnya saja. Jovi pergi lagi berganti tatap antara satu lukisan
ke lukisan lainnya. Lukisan yang merah, yang putih, yang hitam, yang bercorak,
yang abstrak, yang yang semua lukisan di dalam ruangan itu ia amati satu
persatu.
Pada suatu bising di dalam kepala,
tiba-tiba kami sudah ada di Surakarta. Sebuah kota damai yang tak seramai
Yogyakarta pada waktu itu. Ceritanya aku dan Jovi mau liburan singkat,
memanfaatkan angka berwarna merah yang ada di kalender. Begitu singkatnya untuk
sekedar jatuh naksir, entah itu naksir betulan atau naksir kagum. Entah Jovi
itu memang, aneh.
Ada yang sibuk mengejar, yang
dikejar malah kebingungan dan jadi galau. Jadi sedih sendiri, jadi tidak enak
sendiri, ya Jovi itu orangnya. Dua minggu lalu kalau tidak salah ingat, Jovi
cerita kalau ada orang yang suka dengan dia tapi Jovi tidak bisa suka. Sudah diberi
bunga, sudah diberi puisi selamat pagi dan selamat tidur hampir tiap hari,
dibelikan boneka beruang besar bermata coklat, diberi waktu, diberi perhatian,
Jovi malah jadi kebingungan. Ya bingung karena tidak suka, tidak bisa cinta seperti
cintanya Shinta ke Rama. Dia asyik orangnya, aku ngobrol apa pun dengan dia
nyambung. Tapi kalau hatiku diminta, aku Cuma bisa memberi hatiku sebagai teman
dan pendengar setia untuk dia. Aku tidak bisa cinta, belum. Kata Jovi
padaku dengan nada dan rasa yang memang terdengar biasa saja, tidak ada getar,
tidak ada getir.
Laki-laki bernama Adit itu
berganti tatap antara satu pengunjung ke pengunjung lainnya. Sesekali
mengingatkan mereka agar tidak terlalu dekat dengan lukisan-lukisan tua yang
ada. Tidak boleh menyentuh, tidak boleh menggunakan flash ketika mengambil
gambar, jarak minimal dengan lukisan satu meter. Himbau Adit yang waktu itu
memakai baju batik berwarna coklat.
“Aku naksir orang itu” Kata Jovi
lagi.
“Naksir gimana sih, Jov?”
“Ya naksir aja, di Jogja tidak ada
yang seperti dia”
Aku tidak tau kalau Jovi ternyata
merekam suara Adit ketika laki-laki itu memberi sambutan selamat datang dan
memaparkan tata tertib berkunjung ke museum siang itu. Kalau aku tidak
berjodoh untuk bertemu orang ini lagi, setidaknya aku sudah mengenal wajah dan
suaranya. Jovi bilang itu padaku. Aneh sekali. Aku tidak tau betul
bagaimana kriteria laki-laki yang akan disukai Jovi. Jovi ini tidak tertebak,
pernah juga dia suka dengan laki-laki yang rambutnya panjang, gondrong,
bertatto, merokok. Padahal aku tau sendiri kalau Jovi tidak pernah suka dengan
asap dan putung rokok. Jovi juga sebenarnya sebal dengan laki-laki gondrong,
tapi pada waktu itu, Jovi naksir. Sekarang Jovi naksir Adit, mas-mas bersuara
kalem berlogat Jawa banget yang baru dia lihat sekali itu dan belum tau
akan bertemu lagi kapan.
Adit ini tampan sekali tidak,
namun tuturnya halus dan dia hebat sekali. Hebat daya ingatnya, Adit hafal letak
semua lukisan beserta nama dan tahun lahirnya di dalam museum yang tak biasa
itu. Jovi memang suka memandangi setiap lekuk maupun garis dalam sebuah
lukisan. Di dalam lekuk dalam setiap coretan warna, selalu ada perasaan teramat
dalam di dalamnya. Jovi suka, sepertinya ia akan mencoba untuk melukis
sekembalinya dari Surakarta ke Kota Istimewa.
“Besok, mbuh kapan, aku
bakal ke museum ini lagi. Ketemu Adit, Insha Allah” Kata Jovi.
Bersambung Halus...
3 komentar
Cyee naksir....
ReplyDeleteBingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
ReplyDeletecuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif :
dewa-lotto.name
dewa-lotto.com
BetMGM Casino NJ Bonus Code For December 2021
ReplyDeleteRead our BetMGM Casino review and get a no 경상북도 출장안마 deposit bonus code for December 전주 출장안마 2021. Play 인천광역 출장샵 slots, table games and 나주 출장안마 more at the best casino online. 군산 출장마사지
Tersenyumlah!