Kata pamanku begitu saja, kerut di keningnya
menandakan keraguan dan ketidak percayaan ata apa yang sudah dia hitung.
Bukan hanya
ksatria wirang, pegat dan juga gonto.
Imbuhnya lagi, dahinya semakin mengerut-ngerut tidak jelas.
Szali tidak peduli dan tidak mau tau apa itu ksatria
wirang, gonto dan pegat. Tau untuk mau pun tidak sama sekali. Bahkan bila ia
tau maksud dan arti dari semua itu, ia akan tetap melanjutkan niat baiknya. Szali
laki-laki, ia tak perlu kehadiran wali ataupun orang tua dalam akad nikah. Hanya
meghadirkan diri sendiri pun, semua akan tetap sakral dan sah!