Pada suatu hari, Anna duduk
terdiam memandangi awan-awan di depan rumah. Heran dia kenapa kok ada awan
serendah itu, bukan martabat awannya yang rendah, tapi posisi awan itu
mengambang yang rendah. Rendah sekali sampai menghalangi pandangan. Oh itu kabut asap ternyata, kata Anna
dalam hati. Gawat, kampung halaman Anna sedang dikepung kabut, bukan kabut
syahdu yang dingin pada pagi hari, melainkan kabut asap akibat kebakaran hutan.
Tempo hari, hutan rimbun di kota
sebelah terbakar. Sampai saat ini Anna belum tau apa penyebab kebakaran itu. Apa
jangan-jangan hutan sedang dibakar api cemburu pada sang mantan kekasih ya? Hutan
kan kekasih alam, mereka dua tidak pernah saling berkhianat-khianatan. Mana ada
api cemburu, yang ini api betulan.