Hidup ngapain lagi ya? Ini pertanyaan
dulunya sekitar 2 tahun lalu terdengar sangat menyebalkan sekali di telingaku. Menyebalkan
karena dipertanyakan oleh seorang teman (sebut saja Bunga), hampir setiap malam
menjelang tidurku. Makin menyebalkan lagi, pertanyaan tersebut kini aku alami,
terulang dalam hari-hariku dan aku menjadi bingung pada akhirnya. Eh belum berakhir,
hidupku belum berakhir, dan aku tidak ingin berakhir dalam kebingungan. Seperti
orang kebanyakan, aku ingin meninggal dengan damai dan Khusnul Khotimah, mengucap kalimat syahadat di tempat tidur serta
dikelilingi orang-orang yang aku sayang.