(safari) Padang Rumput Serengeti - Taman Nasional Serengiti

6/14/2012 10:21:00 AM


Serengeti merupakan padang rumput raksasa. Padang rumput ini dihuni jutaan satwa liar dan langka. Serengeti juga menjadi rumah bagi suku maasai.
Karibu hifadhi ya serengiti!
 Artinya, selamat datang ke serengiti!. Itulah bahasa swahili untuk menyambut wisatawan yang datang ke taman nasional serengiti. Setiap tahun, ribuan wisatawan dari seluruh dunia berkunjung ke taman nasional ini.
Taman nasional serengiti merupakan padang rumput seluas 14.763 km persegi. Luasnya hampir 20 kali lipat jakarta.. letak serengiti berada di perbatasan negara Tanzania dan Kenya, Afrika timur.
Padang rumput yang kering dan luas ini menjadi istimewa karena satwa-satwa liar dan langka hidup secara alami di habitatnya. Ada juga suku Maasai yang melegenda.
Rumah Suku Maasai

Serengiti bukan hanya rumah bagi satwa-satwa langka, taman nasional ini juga merupakan rumah bagi suku Maasai. Suku Maasai adalah kelompok suku asli dari afrika. Mereka hidup mengembara dari perbatasan tiga negara, tanzania, kenya dan uganda.
Suku maasai bertahan hidup dengan cara berburu dan berternak. Mereka hidup nomaden atau berpindah-pindah tempat, sambil mengembalakan ternaknya di padang rumput serengiti yang luas.
Suku maasai menempati serengiti sejak ribuan tahun lalu. Bagi suku maasai, negeri mereka adalah surga. Mereka menamakan alam sekitar mereka ‘serengit’ . dalam bahasa maa, bahasa suku maasai, ‘serengit’ artinya dataran luas atau dataran yang tak berujung. Itulah asal nama serengiti.
Hampir tak ada orang berkulit putih yang mengenal serengiti. Hingga tahun 1913, ketika Stewart Edward White, seorang pemburu berkulit putih dari Amerika tersesat di serengiti. Sejak saat itu, serengiti pun di kenal di seluruh dunia.
Menonton Alam Liar
Kehidupan hewan-hewan di serengiti sangat menarik untuk di pelajari dan di amati. Aerengiti pun di tetapkan sebagai situs warisan dunia oleh WHO.
Serengiti tak hanya menarik perhatian para ilmuwandan peneliti. Melainkan seluruh wisatawan dari penjuru dunia. Mereka ingin menonton kehidupan liar tak hanya dari televisi. Tetapi langsung di habitat aslinya. Para wisatawan juga harus tetap waspada. Supaya aman, wisatawan diantar berkeliling oleh pemandu wisata menggunakan mobil. Mereka boleh melihat bahkan memotret kehidupan satwa liar. Tetapi, semua harus dilakukan dalam mobil. Mereka tak boleh turun dari mobil, apalagi menyentuh  dan memburu hewan-hewan itu.
(bobo, pengetahuan. XXXVII. 11 Februari 2011.)

You Might Also Like

1 komentar

  1. semoga padang rumput tersebut selalu terjaga sampai akhir jaman.

    ReplyDelete

Tersenyumlah!

Popular Posts